♥️ Fisioterapi Saraf Kejepit Di Pinggang
Selainflossing, salah satu latihan fisik yang bisa penderita saraf terjepit di pinggang lakukan adalah the slump stretching. Gerakan ini bisa penderita lakukan dengan duduk menghadap ke arah tembok, luruskan kaki hingga ujung jari menempel pada tembok. Untuk melakukan konsultasi, pemeriksaan, hingga fisioterapi untuk atasi gejala saraf
15 Menggunakan Cabe Rawit. Untuk mengobati masalah syaraf kejepit di bagian pinggang, Anda bisa memanfaatkan cabe rawit sebagai bahan alami yang efektif sebagai solusi. Anda bisa mengaplikasikan cabe rawit yang sudah ada dalam bentuk pasta dan dicampur air ke area pinggang yang sakit.
. Hernia nukleus pulposus HNP adalah kondisi ketika bantalan ruas tulang belakang bergeser dan menekan saraf tulang belakang. HNP juga dikenal dengan istilah saraf terjepit’. HNP atau saraf kejepit dapat menimbulkan gejala nyeri di punggung bagian bawah pinggang, sakit punggung atas, atau leher, tergantung pada lokasi terjadinya HNP. Sebagian besar penyakit HNP dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, bila nyeri masih berlangsung sampai berbulan-bulan, dokter dapat memberikan pengobatan yang jenisnya disesuaikan dengan tingkat keparahan gejala pada pasien. Penyebab Hernia Nukleus Pulposus HNP HNP disebabkan oleh melemahnya jaringan di bantalan tulang belakang. Seiring bertambahnya usia, kelenturan bantalan tulang belakang akan berkurang sehingga rentan terhadap cedera. HNP juga dapat terjadi akibat terjatuh atau benturan pada tulang belakang yang menyebabkan tulang belakang bergeser spondylolisthesis. Selain itu, ada beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami saraf kejepit, yaitu Memiliki keluarga dengan riwayat saraf kejepit Memiliki berat badan berlebih Mengangkat beban berat dengan posisi dan tumpuan yang salah Melakukan gerakan menunduk dan berputar secara mendadak atau berulang Memiliki kebiasaan merokok Gejala Hernia Nukleus Pulposus HNP Jika bantalan yang bergeser tidak sampai menjepit saraf, penderita mungkin hanya mengeluhkan punggung terasa panas, sakit punggung ringan atau bahkan tidak merasakan sakit sama sekali. Namun, bila hernia menekan atau menjepit saraf tulang belakang, gejala yang akan muncul tergantung pada lokasi dan banyaknya saraf yang terjepit. HNP dapat menyebabkan sakit punggung kiri, kanan, atau keduanya, yang menjalar hingga ke paha atau kaki. Berikut adalah gejala saraf kejepit berdasarkan lokasinya Gejala HNP di leher HNP yang menjepit saraf di leher disebut juga dengan HNP servikal. Beberapa gejalanya adalah Nyeri di leher dan bahu yang menjalar ke lengan Kesemutan, lemah, atau kaku otot di salah satu lengan Sensasi seperti terbakar di leher, bahu, dan lengan Gejala HNP di punggung bawah HNP lumbal atau hernia yang menjepit saraf di pinggang atau punggung bawah, dapat memunculkan sejumlah gejala berikut Sakit di punggung bagian bawah atau di bagian tulang ekor yang makin memburuk ketika bergerak Nyeri seperti tertusuk di area bokong yang menjalar ke salah satu tungkai Kesemutan atau lemah otot di tungkai Meskipun jarang terjadi, HNP lumbal juga dapat menyebabkan penderitanya tidak bisa menahan buang air kecil. Kapan harus ke dokter Periksakan ke dokter bila nyeri di punggung tidak kunjung hilang, menjalar ke tungkai, atau menyebabkan kesemutan serta lemah otot di tungkai. Segera ke IGD bila nyeri punggung terjadi sehabis mengalami cedera atau sampai menyebabkan Anda mengompol, tidak bisa menahan buang air besar, atau lumpuh. Salah satu pengobatan HNP adalah melakukan fisioterapi. Jika Anda menderita HNP dan sedang menjalani fisioterapi, rutinlah berkonsultasi agar dokter rehab medik bisa mengevaluasi hasil fisioterapi. Diagnosis Hernia Nukleus Pulposus HNP Dokter akan menanyakan gejala yang dialami dan aktivitas apa yang dilakukan pasien sebelum gejala muncul. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, terutama pemeriksaan saraf. Pemeriksaan saraf dilakukan dengan mengukur kekuatan dan refleks otot, serta kemampuan bagian tubuh dalam merasakan rangsangan. Bila pasien dicurigai terkena HNP, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang untuk mencari penyebab dari nyeri punggung yang dirasakan, seperti Pemindaian dengan CT scan atau MRI, untuk melihat kondisi tulang belakang Elektromiografi EMG, untuk mengukur aktivitas listrik otot saat berkontraksi Pengobatan Hernia Nukleus Pulposus HNP Sebagian besar pasien HNP dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu hingga bulan. Selama periode tersebut, pasien dianjurkan untuk banyak berbaring dan tidak melakukan aktivitas berat. Meski demikian, pasien tetap perlu bergerak agar sendi dan otot tidak kaku. Pasien juga bisa mengompres area yang sakit dengan kompres hangat atau dingin. Apabila gejala masih belum mereda, segera periksakan diri ke dokter. Dokter dapat melakukan sejumlah tindakan berikut untuk mengatasi saraf kejepit Pemberian obat, meliputi obat pereda nyeri, pelemas otot, dan suntik kortikosteroid Fisioterapi Jika metode di atas masih belum bisa meredakan gejala atau pasien sulit untuk berdiri, berjalan, dan mengontrol buang air kecil, dokter bedah saraf atau dokter ortopedi akan melakukan operasi tulang belakang, misalnya mikrodisektomi. Komplikasi Hernia Nukleus Pulposus HNP Saraf kejepit yang tidak ditangani dapat menyebabkan nyeri makin memburuk dan membuat penderita sulit beraktivitas. Penderita juga dapat mengalami komplikasi di bawah ini Inkontinensia urine dan inkontinensia tinja Hilang sensasi di area sekitar dubur dan paha bagian dalam Kerusakan saraf permanen yang menyebabkan kelumpuhan Sindrom Cauda Equina Pencegahan Hernia Nukleus Pulposus HNP HNP tidak selalu dapat dicegah, tetapi Anda bisa mengurangi risiko saraf kejepit dengan melakukan upaya-upayaberikut Berolahraga secara teratur, terutama olahraga yang dapat menguatkan otot serta sendi di tungkai dan punggung, seperti berenang Menjaga postur tubuh yang baik, seperti duduk dengan punggung yang tegak, atau mengangkat beban dengan posisi yang benar Mempertahankan berat badan ideal, untuk mencegah tekanan berlebih pada tulang belakang Berhenti merokok, karena kandungan di dalam rokok bisa mengurangi suplai oksigen ke bantalan tulang belakang Sesekali berdiri dan lakukan peregangan jika pekerjaan mengharuskan Anda untuk duduk dalam waktu yang lama
Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri General Practitioner Integrated TherapeuticNyeri pinggang merupakan salah satu keluhan yang umum dirasakan orang segala usia. Nyeri pinggang bisa muncul setelah mengangkat barang berat, terlalu lama duduk, atau terlalu lama berdiri. Namun, tidak semua nyeri pinggang dapat hilang dengan sendirinya. Jika nyeri di pinggang Anda berlangsung lama, mungkin ini tandanya Anda mengalami saraf kejepit. Nah, bagaimana cara membedakannya dari nyeri pinggang biasa? Memahami kondisi saraf kejepit di pinggang Walau kerap mengganggu aktivitas, banyak orang seringkali membiarkan nyeri pinggang tanpa diobati, menunggu sampai nyeri hilang sendiri. Nyeri pinggang atau low back pain LBP kebanyakan bersifat ringan dan bisa dialami setiap orang setidaknya sekali seumur hidup. Kondisi ini terjadi ketika otot menegang akibat melakukan aktivitas fisik yang berat. Namun, Anda sebaiknya tidak menganggap nyeri pinggang sebagai hal yang sepele. Pasalnya, nyeri di pinggang juga dapat menandakan suatu kondisi tertentu yang membutuhkan penanganan, salah satunya adalah saraf kejepit. Saraf kejepit di pinggang atau herniated nucleus pulposus HNP adalah gangguan yang muncul ketika bantalan ruas tulang belakang nucleus pulposus menonjol atau bergeser sehingga menekan saraf tulang belakang dan saraf tepi. Bila ini terjadi, orang yang mengalaminya akan merasakan gejala berupa nyeri pinggang atau punggung bawah dan nyeri punggung atas. Tonjolan bantalan tulang tersebut dapat mengiritasi dan bahkan merusak akar saraf tulang belakang atau terkadang sumsum tulang belakang. Biasanya, HNP disebabkan oleh proses penuaan. Perlu Anda ketahui, piringan sendi akan kehilangan kadar air seiring dengan bertambahnya usia. Ini membuat piringan sendi menjadi rapuh, bergeser, dan kaku. Ada pula beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami HNP, yaitu melakukan olahraga yang terlalu berat, melakukan kegiatan yang berulang dan berlangsung lama seperti membungkuk, dan kelebihan berat badan. Perbedaan gejala nyeri pinggang biasa dan akibat saraf kejepit Perbedaan gejala nyeri pinggang biasa dan nyeri pinggang karena saraf kejepit bisa dibedakan dari jenis dan lokasi timbulnya nyeri, serta intensitas keparahan rasa nyeri. Pada nyeri pinggang biasa, gejalanya berawal dari rasa sakit pada bagian punggung bawah, bagian bawah tulang rusuk, hingga ke area pinggang. Mulanya pinggang hanya terasa pegal, tapi lama kelamaan sakitnya terasa menusuk sehingga membuat Anda sulit bergerak atau berdiri tegak. Untungnya, nyeri pinggang biasa dapat membaik dengan sendirinya. Beda dengan LBP, bila nyeri di pinggang terjadi karena HNP, maka gejala yang muncul lebih parah dan intens seperti di bawah ini. Nyeri atau mati rasa, paling sering pada satu sisi tubuh Rasa sakit meluas ke lengan atau tungkai Nyeri akan semakin hebat di malam hari atau bila Anda melakukan gerakan tertentu Nyeri memburuk setelah berdiri atau duduk Mudah merasa nyeri walau hanya berjalan sebentar Kelemahan otot berlebih Kesemutan Sensasi terbakar pada area yang bermasalah Rasa sakit berkepanjangan dan tidak kunjung menghilang Rasa nyeri akibat saraf kejepit bahkan bisa muncul dengan sendirinya tanpa melakukan kegiatan fisik yang berat terlebih dahulu, misalnya ketika Anda beristirahat. Bila Anda mulai mengalami gejala di atas, atau mengalami nyeri pinggang yang tak kunjung menghilang setelah 3 hari, segera konsultasikan kondisi Anda pada dokter. Cara mencegah saraf kejepit di pinggang Nyeri akibat saraf kejepit di pinggang dapat mengganggu aktivitas Anda sehari-hari. Sebelum ini terjadi, ada baiknya Anda melakukan kebiasaan sehat untuk mencegah kondisi ini terjadi. Aktivitas fisik yang berlebihan dapat menimbulkan risiko terhadap HNP. Namun, hal ini bukan alasan untuk membuat Anda malas olahraga. Olahraga tetap bisa menjadi cara yang efektif untuk mencegah saraf kejepit. Beberapa latihan seperti aerobik atau peregangan otot dapat meningkatkan tingkat kebugaran tubuh dan memperkuat otot. Selain itu, Anda bisa melakukan latihan khusus untuk memperkuat otot-otot di perut, bokong, dan punggung guna menstabilkan tulang belakang dan mengurangi ketegangan pada cakram yang melindungi tulang belakang. Olahraga juga dapat membantu mempertahankan berat badan. Ini tentunya sejalan dengan tujuan pencegahan, mengingat obesitas adalah salah satu faktor risiko saraf kejepit di pinggang. Hanya saja, Anda harus melakukan olahraga dengan hati-hati. Jangan langsung melakukan olahraga dengan intensitas tinggi bila Anda belum terbiasa. Mulailah dengan perlahan, tapi konsisten dan rutin. Selanjutnya, pertahankan postur tubuh yang baik saat berdiri, duduk, atau tidur. Hindari membungkuk terlalu sering serta duduk dan berdiri dalam waktu lama. Alih-alih menyilangkan kaki, duduklah dengan posisi kaki menapak lantai. Bila Anda mau mengangkat sesuatu yang berat, maka lakukan dengan teknik yang aman. Caranya, tekuk lutut terlebih dahulu, baru kemudian angkat barangnya. Jangan langsung mengangkat barang dengan posisi membungkuk karena ini akan membuat Anda rentan mengalami saraf kejepit.
Halodoc, Jakarta - Saraf kejepit, atau dalam bahasa medis disebut hernia nukleus pulposus, dapat menyebabkan sakit pinggang. Kondisi ini terjadi akibat gangguan saraf yang menyebabkan menonjolnya bantalan permukaan ruas tulang belakang dari ruang antar ruas tulang. Tonjolan tersebut dapat menekan saraf, sehingga menimbulkan nyeri hebat pada pinggang. Namun, rasa nyeri juga bisa terjadi dari leher hingga punggung bawah, tergantung lokasi saraf yang mengalami gangguan. Meski begitu, kebanyakan kasus saraf kejepit terjadi di area punggung bawah, atau disebut hernia nucleus pulposus lumbalis. Baca juga Ini Fungsi Setiap Bagian Tangan Manusia yang Perlu DiketahuiPenyebab Saraf KejepitPenggunaan istilah saraf kejepit bisa dibilang tidak terlalu tepat menggambarkan kondisi hernia nucleus pulposus. Kondisi ini terjadi karena adanya tekanan berlebih, dengan banyak hal yang bisa jadi penyebabnya. Berikut beberapa di antaranya tubuh yang salah, tetapi berulang. Misalnya, salah posisi duduk saat berlebih pada saraf itu diberikan oleh jaringan di sekitarnya, seperti otot dan tulang. Selain itu, pembengkakan sumsum tulang belakang juga bisa menjadi penyebab saraf kejepit, karena saluran pada tulang menyempit. Saraf yang kejepit akan mengalami gangguan fungsi. Pada umumnya, kondisi ini dapat membaik dalam beberapa waktu, tetapi pada kasus tertentu juga bisa berlangsung lama kronis, hingga menyebabkan kerusakan saraf permanen. Baca juga 8 Penyakit yang Bisa Menyerang Sendi dan TulangBagaimana Gejala Saraf Kejepit?Meski umumnya hanya terjadi pada satu bagian tubuh, saraf kejepit juga bisa terjadi di lebih dari satu area. Itulah sebabnya intensitas gejala yang dialami setiap pengidap bisa berbeda-beda. Namun, berikut beberapa gejala umum yang terjadi ketika mengalami saraf kejepitNyeri di area saraf yang kejepit, atau area di kesemutan dan sensasi seperti tertusuk-tusuk jarum atau seperti kebas di rasa pada kaki atau kemampuan untuk merasakan panas, dingin, nyeri, atau sentuhan di sekitar area otot di area yang beberapa kasus, saraf kejepit juga dapat menyebabkan gangguan fungsional di tubuh. Terutama jika saraf yang terjepit berada di bagian punggung bawah. Gangguan fungsional yang dapat terganggu dapat berupa kemampuan mengendalikan rasa ingin buang air kecil dan besar, hingga menyebabkan penderitanya kamu mengalami satu atau beberapa gejala tersebut, segera download aplikasi Halodoc untuk bertanya pada dokter lewat chat, atau buat janji dengan dokter di rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan. Pengobatan Rumahan untuk Redakan Gejala Saraf KejepitAda beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan untuk meredakan gejala saraf kejepit di rumah, yaitu IstirahatPenting untuk tidur dan istirahat yang cukup, ketika mengalami saraf kejepit. Sebab, saat tidur, tubuh akan memperbaiki kerusakan-kerusakan yang terjadi di dalamnya, termasuk pada juga Ini Komplikasi yang Disebabkan Hernia Nukleus Postur TubuhCobalah perbaiki postur tubuh ketika berdiri atau duduk, untuk meredakan rasa nyeri akibat saraf kejepit. Kamu bisa gunakan bantal, kursi yang dapat disesuaikan, dan sandaran leher ketika duduk, untuk meringankan tekanan pada Lingkungan Kerja NyamanBuatlah tempat kerja senyaman mungkin. Posisikan barang-barang yang dibutuhkan agar lebih ergonomis. Misalnya, memposisikan layar komputer sejajar dengan mata, sehingga tidak harus menunduk terlalu lama, atau sesekali bekerja sambil berdiri agar tulang belakang tetap Pemanasan Ringan dan YogaLakukan pemanasan ringan dan yoga, untuk mengurangi tekanan pada saraf di area yang terganggu. Namun, jangan lakukan secara berlebihan karena dapat memperburuk KakiMetode ini bisa dicoba untuk mengatasi gejala saraf punggung bawah yang terjepit. Cobalah untuk menaikkan kaki dan sandarkan di tembok, sehingga membentuk sudut 90 derajat. Tekuk lutut dan pinggang ketika Dingin dan HangatKompres hangat dapat membuat otot menjadi rileks, sehingga mengurangi tekanan ke saraf. Hal ini juga akan membantu memperlancar aliran darah, sehingga proses penyembuhan bisa terbantu. Jadi, kompres area saraf kejepit dengan handuk hangat selama 10-15 itu, kompres dingin dapat membantu meredakan pembengkakan dan peradangan jaringan, sehingga membuat saraf tidak lagi tertekan. Kamu bisa mengompres area saraf yang terjepit dengan handuk dingin selama 10-15 perawatan rumahan yang bisa dilakukan untuk meredakan gejala saraf kejepit. Perlu diingat bahwa langkah-langkah tersebut bukan untuk mengobati kondisi sepenuhnya. Jadi, kamu tetap memerlukan pengobatan medis dan mengikuti saran dari dokter ketika memeriksakan Well Health. Diakses pada 2020. What Is a Pinched Nerve?Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Pinched Academy of Orthopaedic Surgeons. Diakses pada 2020. Herniated Association of Neurological Surgeons. Diakses pada 2020. Herniated Diakses pada 2020. 9 Remedies for a Pinched Nerve.
fisioterapi saraf kejepit di pinggang